DJ (Disk Jockey) sering dipersepsikan dengan kehidupan malam yang glamour dan berhubungan dengan hal-hal yang dinilai negatif seperti rokok, alkohol dan tidak jarang narkoba. Namun hal ini tidak berlaku untuk Ariska Wigatiningtyas. DJ yang satu ini viral di dunia maya karena dalam kesehariannya mengenakan jilbab. Ia juga tidak mengenal merokok, minum alkohol ataupun menggunakan narkoba baik saat bekerja sebagai DJ maupun dalam kehidupan keseharian.
Gadis cantik yang akrab disapa Chika ini juga tak menerima job manggung di klub malam ataupun diskotik. Ia juga tetap konsekuen mengenakan hijab yang sudah dipakainya sejak kecil untuk mencegah pengaruh buruk.
Meskipun bergelut di dunia DJ, kedua orang tuanya, pasangan Sukarno dan Eka Budi Winarni memberikan dukungan penuh. Asalkan tetap pada batasan-batasan tertentu, yakni tidak masuk dunia klub malam, serta tidak melupakan pendidikan formal.
Terkait obsesi ke depan, Chika tak hanya ingin sukses menjadi DJ, mengaransemen atau menciptakan musik dan lagu. Gadis yang mempunyai hobi kuliner dan jalan-jalan itu juga ingin sukses menjadi music producer dan sukses dalam kariernya di bidang farmasi.
Chika menambahkan, dalam karirnya sebagai DJ, sebenarnya hanya untuk mengisi kekosongan waktu saat kuliah. Namun sejumlah event telah diikuti, diantaranya FOSR (Automotive Show Down) di The Park Mall Solo Baru, Solo Youth Fest, Posion Market Carnival Yogyakarta, MSI Fest Yogyakarta, Fabriek Fikr dari Badan Kreatif Indonesia, karya salah satu profesor institute di Indonesia, Sardono W Kusumo, acara tahun baru dan beberapa agenda sekolah. Ia juga sering mengisi acara di Palur Plasa, Solo Paragon Hotel dan acara di beberapa kota.
Menanggapi videonya saat nge-DJ dengan cadar hitam yang tersebar luas dan menjadi viral di media sosial dan youtube, Chika mengaku videonya itu sudah viral sejak Januari lalu. Video tersebut bahkan menjadi kontroversial dan mendapatkan tanggapan negatif. Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa acara tersebut digelar oleh Badan Kreatif Indonesia yang menampilkan karya seni dan bertema Arabic Indian.
Gadis cantik yang akrab disapa Chika ini juga tak menerima job manggung di klub malam ataupun diskotik. Ia juga tetap konsekuen mengenakan hijab yang sudah dipakainya sejak kecil untuk mencegah pengaruh buruk.

Meskipun bergelut di dunia DJ, kedua orang tuanya, pasangan Sukarno dan Eka Budi Winarni memberikan dukungan penuh. Asalkan tetap pada batasan-batasan tertentu, yakni tidak masuk dunia klub malam, serta tidak melupakan pendidikan formal.
Terkait obsesi ke depan, Chika tak hanya ingin sukses menjadi DJ, mengaransemen atau menciptakan musik dan lagu. Gadis yang mempunyai hobi kuliner dan jalan-jalan itu juga ingin sukses menjadi music producer dan sukses dalam kariernya di bidang farmasi.
Chika menambahkan, dalam karirnya sebagai DJ, sebenarnya hanya untuk mengisi kekosongan waktu saat kuliah. Namun sejumlah event telah diikuti, diantaranya FOSR (Automotive Show Down) di The Park Mall Solo Baru, Solo Youth Fest, Posion Market Carnival Yogyakarta, MSI Fest Yogyakarta, Fabriek Fikr dari Badan Kreatif Indonesia, karya salah satu profesor institute di Indonesia, Sardono W Kusumo, acara tahun baru dan beberapa agenda sekolah. Ia juga sering mengisi acara di Palur Plasa, Solo Paragon Hotel dan acara di beberapa kota.

Menanggapi videonya saat nge-DJ dengan cadar hitam yang tersebar luas dan menjadi viral di media sosial dan youtube, Chika mengaku videonya itu sudah viral sejak Januari lalu. Video tersebut bahkan menjadi kontroversial dan mendapatkan tanggapan negatif. Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa acara tersebut digelar oleh Badan Kreatif Indonesia yang menampilkan karya seni dan bertema Arabic Indian.
Comments
Post a Comment