Bocah gigih itu bernama Abil Alifudin. Saban pulang sekolah dia berjualan di sekitar Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Abil masih duduk di kelas IV SDN 09 Tanjung Barat.
Foto Abil sedang tertidur viral di media sosial setelah diunggah oleh akun instagram nurainniade, kemarin. Pada foto tersebut, tampak seragam pramuka masih membalut tubuh Abil. Kardus berisi tisu dan aneka jajanan ditaruh di depannya. Saking lelahnya bocah itu tertidur di trotoar hingga mulutnya terbuka. Banyak yang bersimpati dan ingin bertemu langsung dengan Abil.
Berikut postingan lengkapnya :
Dek, waktu aku seumur kamu kalau sepulang sekolah itu langsung istirahat dan tidur siang lho. Padahal sekolah aku waktu itu deket banget dari rumah, dan rasanya pengen buru-buru pulang ke rumah, apalagi kalau cuaca lagi terik.
Dek, waktu aku seusia kamu, aku cuma tau jajan-sekolah-main. Dek, waktu aku seusia kamu alhamdulillah nasib aku lebih baik dari kamu. Kasian kamu dek, seharusnya seusia kamu sepulang sekolah itu makan, istirahat dan ngerjain PR.
Tapi kenyataan kamu berlawanan dari apa yang semestinya. 7 dari 10 anak seusia kamu justru ada yang menyia-nyiakan nasib baik mereka, sedangkan kamu di tiap harinya kamu jalan, jongkok, lari ke sana kemari memutari wilayah kampus dengan dagangan kamu yang seadanya karena tuntutan hidup. Dari jual tisu, jual makanan kering sampai ngojek payungpun kamu lakoni. Semoga kelak kamu jadi anak mandiri, kuat dan membanggakan orang tua yah dek :(
Nb: Anak ini namanya Abil. Biasanya Abil sering jualan di sekitar Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) Rancho atau lengkapnya di Jalan Nangka No. 58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan (DKI Jakarta). Saya tdk menyuruh kalian utk membeli dagangannya.
Tapi ingat, tanpa orang-orang seperti Abil ini kita tak akan pernah tau rasanya mengasihi sesama. Semoga ini bermanfaat dan berkah, amin Allahumma amin.
Tambahan : Awalnya niat saya hanya berbagi melalui post saya. Ternyata banyak kakak-kakak yg ingin sekali membantu adik Abil ini. Maaf tdk bisa saya balas satu per satu karena banyaknya yg ingin membantu Abil. Semoga kebaikan kakak2 semua dibalas oleh Allah SWT dan berkah.
Saya berterima kasih sekali untuk respon kalian yg luar biasa. Semoga berfaedah dan berkah Amin ;).
Anak kelahiran 18 Januari 2004 ini mengaku berjualan setiap hari setelah pulang sekolah, pada pukul 14.00-22.00 WIB. Hasil dari berjualan sebagian dia gunakan untuk membeli perlengkapan sekolah dan membantu ibu. Jika ada sisa, Abil menggunakannya untuk sekadar bermain ke warnet (warung internet).
Dia sering mengambil barang jualan, seperti tisu, kepada Irma atau yang sering disapa Umi oleh Abil. Setiap hari ia diberi 10-20 tisu per hari untuk dijual. Akibat sering berjualan hingga malam, tak jarang Abil ketiduran di ruang kelas saat jam pelajaran sekolah. Teman-teman di kelas pun pernah meledeknya.
Namun, bagi Abil, selama yang dia lakukan benar dan halal, itu tak jadi soal. Abil merasa, untuk memenuhi kebutuhannya, ia harus berjualan. Meski sempat dilarang oleh orang tua dan kakaknya, hal itu tidak membuat dia berhenti berjualan.
Foto Abil sedang tertidur viral di media sosial setelah diunggah oleh akun instagram nurainniade, kemarin. Pada foto tersebut, tampak seragam pramuka masih membalut tubuh Abil. Kardus berisi tisu dan aneka jajanan ditaruh di depannya. Saking lelahnya bocah itu tertidur di trotoar hingga mulutnya terbuka. Banyak yang bersimpati dan ingin bertemu langsung dengan Abil.
Berikut postingan lengkapnya :
Dek, waktu aku seumur kamu kalau sepulang sekolah itu langsung istirahat dan tidur siang lho. Padahal sekolah aku waktu itu deket banget dari rumah, dan rasanya pengen buru-buru pulang ke rumah, apalagi kalau cuaca lagi terik.
Dek, waktu aku seusia kamu, aku cuma tau jajan-sekolah-main. Dek, waktu aku seusia kamu alhamdulillah nasib aku lebih baik dari kamu. Kasian kamu dek, seharusnya seusia kamu sepulang sekolah itu makan, istirahat dan ngerjain PR.
Tapi kenyataan kamu berlawanan dari apa yang semestinya. 7 dari 10 anak seusia kamu justru ada yang menyia-nyiakan nasib baik mereka, sedangkan kamu di tiap harinya kamu jalan, jongkok, lari ke sana kemari memutari wilayah kampus dengan dagangan kamu yang seadanya karena tuntutan hidup. Dari jual tisu, jual makanan kering sampai ngojek payungpun kamu lakoni. Semoga kelak kamu jadi anak mandiri, kuat dan membanggakan orang tua yah dek :(
Nb: Anak ini namanya Abil. Biasanya Abil sering jualan di sekitar Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA) Rancho atau lengkapnya di Jalan Nangka No. 58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan (DKI Jakarta). Saya tdk menyuruh kalian utk membeli dagangannya.
Tapi ingat, tanpa orang-orang seperti Abil ini kita tak akan pernah tau rasanya mengasihi sesama. Semoga ini bermanfaat dan berkah, amin Allahumma amin.
Tambahan : Awalnya niat saya hanya berbagi melalui post saya. Ternyata banyak kakak-kakak yg ingin sekali membantu adik Abil ini. Maaf tdk bisa saya balas satu per satu karena banyaknya yg ingin membantu Abil. Semoga kebaikan kakak2 semua dibalas oleh Allah SWT dan berkah.
Saya berterima kasih sekali untuk respon kalian yg luar biasa. Semoga berfaedah dan berkah Amin ;).
Anak kelahiran 18 Januari 2004 ini mengaku berjualan setiap hari setelah pulang sekolah, pada pukul 14.00-22.00 WIB. Hasil dari berjualan sebagian dia gunakan untuk membeli perlengkapan sekolah dan membantu ibu. Jika ada sisa, Abil menggunakannya untuk sekadar bermain ke warnet (warung internet).
Dia sering mengambil barang jualan, seperti tisu, kepada Irma atau yang sering disapa Umi oleh Abil. Setiap hari ia diberi 10-20 tisu per hari untuk dijual. Akibat sering berjualan hingga malam, tak jarang Abil ketiduran di ruang kelas saat jam pelajaran sekolah. Teman-teman di kelas pun pernah meledeknya.
Namun, bagi Abil, selama yang dia lakukan benar dan halal, itu tak jadi soal. Abil merasa, untuk memenuhi kebutuhannya, ia harus berjualan. Meski sempat dilarang oleh orang tua dan kakaknya, hal itu tidak membuat dia berhenti berjualan.
Comments
Post a Comment